Thursday, January 30, 2014

Segitu bodohnya ya, Nuy. Berkali-kali mengingatkan diri sendiri tapi masih gak tahu apa yang harus dilakukan. Dengan konteks yang sama, masih sesulit itu untuk mengambil sikap, walaupun untuk kali yang kesekian. Kenapa sih, yang kayak gini selalu punya proses yang demikian rumitnya; dan selalu dengan proses yang sama pula. Bosen. Gak tau harus sampai kapan yang kayak gini.

Serumit itu ya ternyata; untuk mengungkapkan semua hal yang sebenarnya terjadi. Untuk menerjemahkan serangkaian situasi yang terjadi saat ini. Untuk mengambil kesimpulan dari rentetan peristiwa yang bahkan terlalu cepat terjadi dalam jangka waktu sependek ini.

Kalau memang hipotesa saya salah; tolong, tolong, dan tolong beritahu saya. Secepatnya, secepatnya, dan secepatnya. Karena menjalani proses seperti ini untuk jangka waktu yang panjang, gak sedemikian mudahnya.

*** 

Kadang kita menulis untuk mengekspresikan pikiran-pikiran yang tidak bisa dengan mudahnya dituangkan secara lisan. Tapi terkadang ada tujuan lain dibalik suatu tulisan; yang diantaranya yaitu ditujukan kepada subjek tertentu untuk membaca tulisan tersebut; entah itu secara langsung ataupun tidak langsung. Sekian

No comments:

Post a Comment