Saturday, September 28, 2013

September ke-17

September selalu punya caranya; untuk diingat; untuk dijalani; untuk ditebak.
September kali ini jadi salah satu yang tidak akan pernah gue lupain; sampai kapanpun. Tiap tahun, gue memang tipikal orang freak yang heboh menjadi reminder ulang tahun gue sendiri hahahahaha, tapi ya bercanda doang. Gakpapa, setidaknya orang orang inget :')

Hari ini; buat gue; terlalu panjang untuk diceritakan. Yang jelas; terimakasih untuk do'a-do'anya orang-orang diluar sana, terimakasih untuk ayah dan ibu yang tahun ini jadi orang yang pertama ngucapin ketika bangun tidur.

Dan; makasih, makasih, makasih. Untuk waktunya;usahanya;dan segalanya. Gue bersyukur punya lingkaran yang diisi orang-orang kayak kalian. Makasih banyak; Aussie, Ala, Ola, Vinka, Prilli, Meivy, Adul, Amira, Odi, Alvin, Rafi, Galura, Patek, Yasin, Abuy, Hafiz, Jodie, Adam. Semoga kalian sukses di ranahnya masing-masing ya! Aamiin

Dan terimakasih. Untuk yang akhirnya; mengukir senyum paling lebar tahun ini. Dalam diam sekalipun; lu memang selalu membuat orang lain kagum dengan cara tersendiri.

Monday, September 16, 2013

Tentang September

September selalu punya ceritanya tersendiri. Buat gue; bulan kelahiran gue ini selalu membawa cerita berbeda tiap tahunnya. Yang pasti; semakin dan semakin kompleks ahahaha.

September pertama gue di Smansa bukanlah september yang mudah dilupakan. Masa-masa bahagia kelas 10 membuat gue ingin mengulang masa-masa tersebut. Walaupun gue gak inget banyak. Surprise ulang tahun pertama dari X-8 membuat september ke-15 di hidup gue cukup menyenangkan untuk diingat.

September ke-16 gue punya cerita yang terlalu banyak. Pacific; regenerasi. 2 hal yang sesungguhnya mengisi september gue tahun lalu itu menyisakan memori yang sangat banyak buat gue. Surprise CCK OSIS di H+1 naik fase CK jadi momen yang gak akan pernah gue lupain sampai kapanpun. Dan well; september kali ini melibatkan konflik batin yang membuat gue belum bisa melupakannya sampai detik ini. Tepat satu tahun lalu dari hari ini. Dan tepat satu tahun kurang satu minggu yang lalu. 2 hal yang bahkan; memorinya masih terekam dengan sangat jelas di dalam otak. September kali ini pun ditutup dengan salah satu momen yang cukup membuat gue terdiam untuk beberapa saat ketika mengingatnya.

September ketiga di Smansa membawa cerita lain yang cukup kompleks dibanding dua september sebelumnya. Dan saat ini; gue sedang menikmati september dengan alurnya yang..... sejauh ini dirasa cukup berlika liku. Perang pikiran dengan diri sendiri sepertinya jadi tema yang mensponsori bulan ke-9 di tahun ini. Gue belum tahu pasti akan berakhir dengan apa september ke-17 gue, semoga dengan hal baik yang membuat senyum ketika mengingatnya. September kali ini, posisi gue berubah dari yang sebelumnya orang yang di-didik menjadi yang me-, dalam konteks diluar sekolah. Sejauh ini september membawa alur yang membuat gue terlalu nyaman untuk menyimpannya sendiri, tanpa berbagi kepada orang lain. Dan prinsip gue kalau 'mengapa-berbicara-kalau-diam-masih-memungkinkan' membuat menulis menjadi sarana untuk menuangkan segala pikiran. Hari ini tepat memasuki hari pertama paruh kedua bulan September. Semoga alurnya akan selalu baik dan ditutup dengan baik pula.

random part 2.

Semenjak kelas 12, buka laptop sudah bukan menjadi agenda rutin gue setiap malam. Boro-boro buka laptop, kadang nyampe rumah langsung tidur kalau pulang les.
Jadi; secara tidak langsung gue sangat jarang membuka dashboard blogger, begitu juga dengan menulis tulisan tulisan gak jelas di dalamnya.
Sejauh ini, sarana menulis gue adalah di buku front berwarna hitam yang jadi buku sakti sejak kelas 11, walaupun udah ketumpahan air 3 kali.....
Berpindah sarana menulis cukup menyenangkan. Gue adalah tipikal orang yang mudah bosen kalau belajar. Dan pelarian gue adalah menulis. Apapun konteksnya yang saat itu sedang terlintas di pikiran gue.

***

Ngomong-ngomong belajar di kelas, gue sendiri masih belum bisa menentukan sistem belajar yang baik untuk diri gue.
Sejauh ini; belajar sendiri, sebenar-benarnya sendiri, masih menjadi cara ternyaman gue untuk belajar. Gak 100% sendiri sih..........ketika gue gak ngerti pasti gue butuh orang lain.
Tapi ya gitu; sejauh ini gue memilih untuk menjalankan masa-masa yang katanya bakal diinget banget ini; cuma sendiri.
Kalau anak kelas suka bilang gue ansos (re: anti sosial) karena gue selalu duduk di paling belakang dan gapernah nyatuin meja kalau lagi belajar; gimana ya....ya pada kenyataannya gue merasa metode seperti ini jadi cara paling efektif untuk belajar bagi gue. Walaupun gue sendiri belum tahu apakah metode seperti ini adalah yang terbaik atau bukan.
Yang jelas, gue akan berusaha lebih keras lagi untuk masa masa tahun terakhir ini, walaupun gue gatau bagaimana medan yang akan dihadapi nantinya; semoga niat meluruskan semuanya.

***

Kelas 12 sejauh ini terlalu.........unpredictable. Lika-likunya terlalu sulit ditebak.
Yang penting; semoga do'a untuk selalu dilancarkan di tahun terakhir gak pernah putus. Aamiin.

Sunday, September 15, 2013

random tengah malam.

Dari dulu, gue bukanlah pembaca situasi yang baik. Dalam konteks apapun itu.
Sayangnya, gue memang gak pernah berusaha untuk memperbaik kondisi dengan belajar bagaimana-untuk-menafsirkan-situasi-dengan-baik.
Gue adalah tipikal orang yang selalu berpikir kenapa-harus-bicara-ketika-masih-bisa-untuk-diam. Lebih tepatnya; terlalu takut kalau pandangan gue ekstrim;beda;bersebrangan dengan apa yang sebenarnya terjadi di mata orang lain. Maka dari itu, gue selalu berpikir untuk diam selama itu masih memungkinkan.
Dan pada kenyataannya; gak sekali pandangan gue terlalu bersebrangan, dan pada akhirnya membuat mengeluarkan pandangan menjadi sesuatu yang gue terlalu malas untuk lakukan, karena jujur, berada di satu pihak yang berbeda dan ditepis berkali-kali itu gak enak.

Menjadi pengamat; pendengar; dan penyimak dari segala yang terjadi di depan mata gue masih menjadi pilihan gue untuk saat ini.
Gue berusaha hidup se-bahagia mungkin sih. Kalau seperti ini dirasa nyaman, mengapa tidak?
Dan kadang, pengamat gak selalu tahu segala hal secara keseluruhan.
Pada kenyataannya pun, terkadang memang butuh untuk melepas diri dari hal-hal tertentu. Setidaknya mengurangi beban pikiran; diluar pikiran tersebut baik ataupun buruk.

Thursday, September 12, 2013

Bring everything back to what it used to be, please?
Lagi-lagi, saya selalu cuma bisa diam. Melihat kamu; dalam sosok yang memang tidak pernah berubah, dari dulu. Masih sama.
Selalu berhasil dalam banyak hal; dengan caranya sendiri; dengan cara pandangnya yang tidak pernah terduga; dan banyak hal diluar itu; yang membuat kamu, memang selalu jadi orang yang dilihat oleh orang-orang di sekitarnya.
Saya tidak pernah banyak bertanya; kenapa banyak orang yang memandang kamu sebagai sosok yang baik; dalam berbagai konteks. Karena pada kenyataannya, semua pertanyaan tersebut sudah punya jawaban pasti, yang semua orang pun tahu.
Kagum dalam diam ternyata tidak semudah itu; tapi pada kenyataannya yang terjadi memang demikian. Dan; kalaupun selamanya memang akan seperti ini; saya pun tidak akan pernah tahu kenapa. Yang saya tahu; apapun yang Tuhan lakukan adalah segala sesuatu yang terbaik bagi saya.
Tapi satu pertanyaan yang belum bisa terjawab; kenapa, kenapa, dan kenapa, subjeknya selalu lu, lu, lu dan lu lagi?

I don't know what i am feeling rite now. All i know is that; seeing you having those good things - feels like my wish have been granted.